Temanggung, 14 Agustus 2024 – Implementasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) mulai diterapkan di Desa Wonotirto, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan modernisasi administrasi kependudukan.
Program Identitas Kependudukan Digital adalah inisiatif yang diluncurkan oleh Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) sebagai pengganti KTP elektronik (e-KTP). Dengan IKD, masyarakat tidak lagi harus membawa KTP fisik. Identitas digital ini dapat diakses melalui perangkat seluler dan digunakan untuk berbagai keperluan seperti mengurus administrasi kependudukan, pelayanan publik, perbankan, serta transaksi lainnya yang memerlukan verifikasi identitas.
Di Desa Wonotirto, program ini diterapkan melalui serangkaian kegiatan sosialisasi dan pendaftaran yang melibatkan seluruh penduduk yang telah memenuhi syarat. Tujuan dari program ini adalah mempercepat proses digitalisasi identitas penduduk, yang diharapkan mampu meningkatkan efisiensi serta keamanan data kependudukan.
Program ini dikelola oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Temanggung dan dibantu oleh aparat desa serta pihak kecamatan. Pelaksanaan di Desa Wonotirto langsung diawasi oleh Kepala Desa dan perangkat desa setempat. Para penduduk desa yang berusia di atas 17 tahun atau sudah memiliki KTP sebelumnya menjadi sasaran utama dari program ini.
Selain itu, pelaksanaan ini juga didukung oleh tim teknis dari Dukcapil yang membantu mengatasi kendala teknis terkait penggunaan aplikasi IKD di perangkat ponsel masyarakat.
Pelaksanaan program Identitas Kependudukan Digital di Desa Wonotirto dimulai pada tanggal 18 Juli 2024 hingga 31 Juli 2024 . Proses pendaftaran dan verifikasi IKD berlangsung selama beberapa hari untuk memastikan seluruh penduduk yang memenuhi syarat bisa terdaftar dengan baik. Untuk jangka panjang, penggunaan IKD ini akan terus diterapkan dalam berbagai layanan publik di masa mendatang.
Program ini dilaksanakan di Balai Desa Wonotirto, yang menjadi pusat kegiatan sosialisasi dan pendaftaran IKD. Selain itu, untuk memudahkan warga yang tidak dapat datang ke balai desa, beberapa titik pelayanan juga disediakan di posko-posko kecil di sekitar desa. Desa Wonotirto dipilih sebagai salah satu lokasi percontohan karena desa ini memiliki jumlah penduduk yang cukup besar dan dinilai strategis untuk implementasi program ini.
Program Identitas Kependudukan Digital ini diluncurkan dengan beberapa tujuan utama, antara lain: Modernisasi layanan kependudukan yang mempermudah akses dan verifikasi data penduduk tanpa harus membawa dokumen fisik, sehingga layanan administrasi lebih cepat dan efisien. Keamanan data penggunaan IKD lebih aman karena data hanya dapat diakses melalui perangkat seluler yang telah terverifikasi. Penghematan biaya cetak dan distribusi menggunakan digitalisasi untuk biaya pencetakan dan distribusi e-KTP fisik bisa dikurangi. Kemudahan penggunaan penduduk dalam mengakses data kependudukan mereka kapan saja dan di mana saja, serta dapat digunakan untuk keperluan verifikasi identitas pada layanan lain seperti perbankan, asuransi, dan sektor swasta lainnya. Selain itu, dengan semakin berkembangnya teknologi, pemerintah mendorong masyarakat untuk lebih melek teknologi sehingga dapat memanfaatkan berbagai layanan digital.
Proses pelaksanaan IKD di Desa Wonotirto diawali dengan sosialisasi kepada masyarakat mengenai manfaat dan cara penggunaan aplikasi IKD. Sosialisasi dilakukan melalui pertemuan warga, penyuluhan di balai desa, dan media informasi desa.
Setelah sosialisasi, warga diwajibkan untuk mengunduh aplikasi IKD di smartphone masing-masing. Tim teknis dari Dukcapil dan perangkat desa kemudian membantu warga dalam proses registrasi dan aktivasi aplikasi. Warga harus melakukan verifikasi data menggunakan NIK (Nomor Induk Kependudukan) dan mengunggah dokumen pendukung jika diperlukan.
Bagi warga yang tidak memiliki smartphone, pemerintah menyediakan layanan bantuan dengan memanfaatkan perangkat di balai desa untuk mengakses data IKD, atau mengajukan penggantian kartu fisik dalam kondisi tertentu.
Selama pelaksanaan, tim teknis juga menyediakan layanan pendampingan dan troubleshooting bagi warga yang mengalami kendala teknis seperti kesulitan dalam mengunduh aplikasi, masalah jaringan, atau ketidaksesuaian data.
Banyak warga Desa Wonotirto yang menyambut baik program ini, meskipun beberapa di antaranya merasa kesulitan dalam memahami cara kerja aplikasi. Namun, dengan adanya pendampingan dari tim teknis, kendala ini dapat diatasi. Salah satu warga, Bapak Siyam (49), menyatakan, “Awalnya saya khawatir soal penggunaan aplikasi ini, tapi setelah diajari ternyata mudah dan sangat bermanfaat.”
Sementara itu, Ibu Norma (39), seorang ibu rumah tangga, mengatakan bahwa IKD mempermudah proses administrasi, terutama dalam hal verifikasi data untuk keperluan perbankan dan pendaftaran sekolah anak.
Pelaksanaan Identitas Kependudukan Digital di Desa Wonotirto berjalan dengan lancar meskipun dihadapkan pada beberapa tantangan teknis. Program ini diharapkan bisa menjadi langkah awal menuju digitalisasi kependudukan di seluruh wilayah Kabupaten Temanggung dan di masa depan akan mempermudah warga dalam mengakses berbagai layanan berbasis teknologi. Pemerintah juga terus mendorong agar masyarakat yang belum terdaftar dapat segera mengikuti program ini demi tercapainya modernisasi administrasi kependudukan secara menyeluruh.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook